Sistem Pelumasan

Lubricating Oil System



5.1 Umum
Fungsi utama dari sistem pelumasan adalah untuk mengurangi gesekan yang terjadi dari bagian bagian mesin yang bergerak dan saling berinteraksi. Sedangkan fungsi lain dari sistem pelumasan adalah sebagai pendingin mesin, sebagai pembersih,untuk pencegah korosi serta sebagai media untuk melakukan cek kondisi ataupun kerusakan yang terjadi pada mesin. Pada motor induk Wartsila RTA 48T, terdapat dua bagian pada sistem pelumasannya yaitu purifying system dan main lubricating system. Selain itu terdapat dua jenis pelumasan yaitu Dry- Sump atau karter kering dan Wet-Sump atau karter basah. Menurut Project guide, untuk penggunaan bahan bakar HFO secara kontinyu, maka jenis pelumasan yang sebaiknya digunakan adalah jenis Dry-Sump.

Rules dan Recomendation
Rules dan recomendation yang digunakan pada pembuatan desain dari sistem ini adalah mengacu pada desain standar yang telah dibuat pabrikan WARTSILA pada Project Guide serta mengacu pada aturan-aturan yang terdapat pada Bureau Veritas

Pemilihan jenis minyak pelumas
Menurut project guide, jenis minyak pelumas yang direkomendasikan untuk mesin ini adalah minyak pelumas dengan viskositas SAE 40 dan memiliki indeks viskositas (VI) minimal sebesar 95. selain itu, pada perencanaan penggunaan HFO sebagai bahan bakar utama maka pada project guide juga memberikan rekomendasi besarnya Base Number (BN) sebesar 50-55. Bunker dari lubricating oil direncanakan terletak tepat di bawah main engine pada double bottom yang disesuikan juga menurut rekomendasi pabrik.


5.2 Lubricating Oil System

  1. Lub Oil pipes

Pipa dipilih jenis carbon steel, 71 04 11 150A. standard JIS:

Inside diameter

=
151
mm
Thickness

=
7,1
mm
Outside diameter
=
165,2
mm
Nominal pipe size
=
165A

minimum thickness (class requirement)=
3,6
mm
Schedule 40








5.2.1 Main LO Pumps

Merk pompa =
IRON PUMP

Type =
ON - V : 100/10

Putaran =
850
Rpm
Daya =
20,5
Hp

15,1
Kw
Kapasitas =
115
m3/h
Tinggi =
1960
mm
Diameter =
540
mm

5.2.2. Storage Lubricating Oil Tank
Storage Lubricating Oil tank adalah tangki yang digunakan untuk menyimpan minyak pelumas yang akan digunakan selama berlayar. Besarnya volume tangki pada kapal ini adalah 9 m3 yang terletak di double bottom dan dibawah mesin pada bagian flywheel.

c. Separator
Separator berfungsi untuk membersihkan minyak dari kotoran/air atau cairan yang tidak diperlukan. Kapasitas yang diminta oleh pabrik adalah 0.84 m3/H berdasarkan persamaan yang terdapat dalam project guide.
Merk : Alva Laval
Jenis : SU 500
Kapasitas : 2.25 m3/h
Daya : 0.67 kW
Tegangan : 3-phase,
Frekuensi : 50 Hz

d. Pre-Heater for L.O separator
Berfungsi untuk menaikkan temperatur agar viscositas dari minyak pelumas yang akan masuk kedalam separator dapat terpenuhi serta agar lebih memudahkan separator dalam melakukan purifikasi.

merk heater

AALBORG
type

Electric-Vesta™EH 25
kapasitas

21
kW
panjang elemen

850
mm
jumlah elemen

27



e. Stand-By Pump
Pompa yang digunakan berfungsi untuk mensirkulasi minyak pelumas dari storage menuju
ke main Engine dan kembali lagi ke storage tank saat engine driven pump mengalami kerusakan
atau saat memerlukan kapasitas yang lebih. Jumlah pompa adalah sebanyak 1 unit sesuai dengan
rekomendasi project guide dan class.

Postingan populer dari blog ini

TUGAS MERANCANG KAPAL 1

PROSES PEMBANGUNAN KAPAL

PENGERJAAN REPARASI KAPAL